Home » » Lubang korupsi masakini, kaji banding

Lubang korupsi masakini, kaji banding

Menyambung posting sebelumnya, saya lebih terperanjat membaca kisah setelahnya, dari HHMKnya Pak DR. Erwandi, seperti dibawah ini :
Imam Malik meriwayatkan bahwa Abdullah dan Ubaidillah anak
Umar bin Khattab ikut dalam pasukan yang diutus ke Irak. Sebelum
kembali ke Madinah mereka mampir ke kota Bashrah menemui Abu Musa Al Asy’ari, gubernur kota. Abu Musa menitipkan kepada keduanya sejumlah uang negara yang
hendak dikirimkan ke Khalifah Umar bin Khattab. Seraya berkata, “Uang ini saya pinjamkan kepada kalian berdua, lalu kalian beli barang perniagaan dari Irak dan kalian jual di Madinah. Setelah itu kalian serahkan kepada khalifah uang negara dan labanya milik kalian”.
Dua orang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini yang juga anak khalifah menyetujuinya. Sesampainya di Madinah, mereka menjual barang perniagaan dan memperoleh keuntungan. Lalu mereka menyerahkan surat dari gubernur Bashrah kepada Umar yang berisi bahwa ia menitipkan uang
negara melalui Abdullah dan Ubaidillah, serta mengizinkan mereka untuk memperdagangkannya.

Umar bertanya kepada kedua anaknya, “Apakah seluruh tentara yang ikut dalam perjalanan tersebut mendapatkan pinjaman yang sama?
Mereka menjawab, “Tidak”.
Umar berkata, “Karena kalian anak khalifah, maka dia memberikan kalian pinjaman modal! Serahkan modal dan labanya ke baitul maal (kas negara)!
Abdullah diam tidak menjawab. Adapun Ubaidillah memberanikan diri berujar, “Wahai Amirul Mukminin, tidak pantas
engkau lakukan itu! Karena jika perniagaan kami rugi, kami tetap
mengganti harta negara!

Salah seorang yang hadir dalam majelis berkata, “Wahai Amirul Mukminin, buat jadi mudharabah”.
Umar menyetujuinya. Maka modal dan 1/2 laba diambil Umar dan diserahkan ke baitul maal dan 1/2 laba dibagi untuk Abdullah dan Ubaidillah.

Ibnu Hajar berkata, “Sanad atsar ini sahih"
SubhaanaAllah, presiden (baca:pimpinan) seperti inilah yg bisa menaklukkan negara adidaya pada masanya.
Jika terjadi saat ini, apakah itu termasuk korupsi?
Sungguh kini
lobang korupsi lebih mengagah lagi.
Dari petinggi hingga pegawai yg baru sekali.
Yaa rabbi
jagalah kami..
Sumber : http://erwanditarmizi.com/?p=34
posted from Bloggeroid

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Featured Post

MARi berSATU

Sebagai pengawal posting pasca ganti nama, saya ingin menyampaikan tentang persatuan itu yang bagaimana. Alhamdulillah saya temukan artik...