Bagi seorang pemimpin yang adil seperti Umar, penampilan
bukanlah ukuran.
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Thariq bin Syihab bahwa saat
Umar datang ke salah satu daerah kekuasaannya, negeri Syam. Ia
disambut gubernur Syam Abu Ubaidah radhiyallahu ‘anhu, para tokoh
dan rakyat di pintu gerbang kota Damaskus. Ia turun dari
tunggangannya menuntun sendiri untanya serta mengepit kedua
sepatu di ketiaknya untuk
menyeberangi sungai kecil. Pemandangan
ini disaksikan oleh khalayak ramai.
Maka Abu Ubaidah berkata, “Wahai, Amirul mukminin! Engkau
disambut oleh para tokoh dan pembesar Syam dan melakukan hal ini?
Umar marah seraya membentak, “Wahai Abu Ubaidah,
sesungguhnya engkau dahulu adalah bangsa yang hina, rendah dan
miskin, kemudian Allah muliakan kalian dengan Islam. Jika kalian
mencari ketinggian martabat dengan selain Islam niscaya Allah akan
rendahkan derajat kalian”.
Reff: buku Harta Haram Muamalat Kontemporer cet-5 hal.173
Sumber : http://erwanditarmizi.com/?p=34
posted from Bloggeroid
0 komentar:
Posting Komentar