Peristiwa di tahun 1 hijriyah

27 Shafar tahun 14 Nubuwah, malam Kamis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam keluar dari rumahnya menuju rumah Abu Bakr radhiyallahuanhu kemudian keluar lewat pintu belakang rumah untuk keluar dari Makkah dg tergesa-gesa sebelum fajar menyingsing. Beliau mengambil arah ke selatan (Yaman) padahal arah utara dalah jalur utama menuju Madinah. Setelah 5 mil perjalanan, sampailah di Gunung Tsaur. ini adalah perjalanan yang sulit dan berat, menanjak, banyak bebatuan besar nan tajam. Beliau berjalan tanpa als kaki, ada yang mengisahkan dg berjinjit supaya tidak meninggalkan jejak telapak kaki. Abu Bakar sempat memapah beliau dan mengikat badan beliau dengan badanya hingga sampai di gua pada puncak guung itu yang dikenal dengan Gua Tsaur. Selama 3 malam mereka bersembunyi di gua itu (malam Juam'at, Sabtu dan Ahad. Abdullah bin Abu Bakar mendatanginya dengan sembinyi sembunyi setiap malam dan meninggalkannya diakhir malam, pagi harinya menyusup ke tengah-tengah orang Quraisy utk mengupingny dan menyampaikannya di malam hari. sementara itu Amir bin Fuhairah, pembantu Abu Bakr, menggembalakan dombanya didekat gua itu pada petang hari sehingga Nabi dan Abu Bakr bisa mengambil air susunya.
Malam Senin 16 September 622 M, Abdullah bin Uraiqit h datang ke gua hira, Asma binti Abu Bakr membawakan rangsum untik bekal perjalanan Beliau bersama Abu Bakr.

Olimpiade Taqwa bagian 3



Artikel berikut adalah lanjutan dari olimpiade taqwa bagian 2 ,  jika blum baca KLIK ini
Apa yang harus kita lakukan agar bisa bertemu dengan Ramadhan, agar Ramadhan benar-benar menjadi rahmat bagi kita.  ( masih Ingat yang pertama? )

*(2) Yang Kedua*
Pastikan sebelum 1 Ramadhan, ilmu kita tentang puasa telah komplit, ilmu kita tentang Ramadhan telah komplit.
Ilmu tentang fiqih puasa, bagaimana sahur? Bagaimana buka? Apa doanya? Lalu tawarih seperti apa? Lalu i’tikaf? Lalu apa beda tarawih dengan tahajud? Lalu bagaimana jika kita sedang safar?
Itu komponen yang harus komplit, karena dalam shahih Bukhari, kaidah kita mengatakan:
العلم قبل القول والعمل
"Ilmu dulu sebelum berbicara dan beramal."
Ilmu dulu, agama kita adalah agama ilmu. Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam surat Al Isrā’ ayat 36:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
“Dan janganlah anda mengikuti berbicara, melakukan sesuatu yang anda tidak tahu ilmunya.”
Jangan lakukan sesuatu, Allāh marah jika mengatakan.
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Sesungguhnya pendengaran anda, penglihatan anda dan hati anda, semuanya akan ditanya oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla."(QS Al Isrā': 36)

Jadi pastikan ilmu kita komplit, jangan tanggal 15 Ramadhan baru mulai membuka buku, ini terlambat.
Tanggal 20 Ramadhan baru membuat kajian pembatal-pembatal puasa. Kemana saja?  Ini sudah tinggal 10 hari lagi.
Ini analogi sederhana saja, kita akan travelling, naik pesawat, begitu masuk ke pintu pesawat kita lihat pilotnya lagi buka-buka buku panduan bagaimana menerbangkan pesawat.
Kira-kira kita akan duduk di pesawat itu tidak?
Tidak, pilotnya saja baru belajar. Bagaimana bisa sukses?
Begitu juga dengan Ramadhan, bagaimana kita bisa sukses, jika kita tidak tahu panduannya, jika kita ikut-ikutan? Tidak bisa. 

Dalam hadits Imam Ahmad, ini statement Nabi, bukan statement saya. Nabi kita mengatakan:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa ganjarannya hanya lapar dan dahaga.”
(HR Ath Thabraniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi –yaitu shahih dilihat dari jalur lainnya)
Tidak mendapatkan apa-apa.
Dan hadits ini menariknya menggunakan kata-kata rubba. Rubba dalam bahasa Arab adalah sebuah kata untuk mengungkapkan sesuatu dengan kuantitas (jumlah) yang banyak.
Jika kuantitasnya hanya 1, 2, 3, maka tidak memakai kata “rubba” dalam  bahas arab. Nabi menggunakan kata “rubba”, artinya banyak orang gagal puasa Ramadhan. Itu sabda Nabi.
Ini harus kita pikirkan, sudah komplit atau belum ilmu kita, komponen kita itu ? Baca! Ikuti kajian! Browsing! Goggling! Lalu crosschecked dengan ustadz yang mempunyai kapasitas di bidang ilmu fiqih, tanya. Sekarang waktunya.
Begitu masuk 1 Ramadhan, kita sudah tahu apa yang harus diperbuat. Apa yang harus kita prioritaskan. Amal-amal apa saja yang pahalanya luar biasa di sisi Allah. Ini harus kita maksimalkan.
Itu kiat yang kedua atau PR kita yang kedua sebelum kita bertemu dengan tamu yang begitu istimewa tersebut (Ramadhan).

*(3) Yang ketiga*
Kita harus mengetahui apa makna dibalik ibadah-ibadah yang kita kerjakan pada bulan Ramadhan.
Apa maknanya? Apa substansinya? apa hikmahnya?
Al Imam Ibnu Qudamah rahimahullāh, dalam Mukhtashar Minhajjil Qashidin, beliau menjelaskan bahwa salah satu faktor kegagalan seseorang padahal dia sudah beribadah, adalah dia tidak paham makna dari ibadah yang dia kerjakan.
Jadi, dia pikir hanya nahan lapar dan haus, hanya sujud rukuk begitu saja, akhirnya apa?
Akhirnya sikapnya kehidupannya tidak selaras dengan ibadah yang baru saja dia kerjakan, karena tidak mengerti apa maksud ibadah yang di lakukan. Jadi tidak selaras, tidak berjalan secara parallel.
Agar Ramadhan kali ini lebih bemakna, kita mendapatkan ampunan dari Allah, kita mendapatkan pembebasan dari siksa api neraka, kita harus tahu makna dibalik ibadah-ibadah tersebut.
Sebagai contoh saja, salah satu makna dari puasa Ramadhan itu apa sih?
Salah satu makna penting dari dan dibalik puasa Ramadhan adalah *Allāh ingin mengajarkan kita bahwa dalam hidup itu kita harus menginjak pedal rem, tidak bisa gas terus.*
Kita harus injak pedal rem ketika ada maksiat di depan kita, ketika ada hal yang haram di hadapan kita, ketika hawa nafsu kita bergelora dan meledak ledak di dalam hati kita, injak pedal rem.
Itu yang dilatih oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Oleh karena itu dalam dua belas bulan Allãh meminta kita:
√ menahan nafsu makan kita,
√ menahan minum kita,
√ menahan nafsu syahwat kita.
Ini pelajaran penting.
Oleh karena itu, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda dalam hadits Imam Ibnu Khuzaimah:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
"Inti puasa itu bukan tidak makan dan tidak minum, namun inti puasa kita menahan dari hal-hal yang sia-sia dan bermaksiat kepada Allãh."(HR. Ibnu Khuzaimah 7: 282 dan Hakim 4: 111. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Jika kita menginginkan bahagia di dunia dan di akhirat, maka kita harus memainkan pedal rem (menahan), tidak boleh gas terus.
Misal, kita mendapatkan mobil sport “Lamborghini”, ini kan symbol kekayaan. Saya ingin tanya, Lamborghini memiki rem atau tidak?
Punya. Padahal symbol mobil sport saat ini, tapi ada remnya juga. Jika anda mendapatkan Lamborghini tetapi tanpa rem, kira-kira anda terharu atau protes?
Protes, “Lho, ini tidak ada remnya."
Jadi kita paham, rem itu penting. Ketika kanvas rem kita bermasalah, maka kita akan service. Nah, kok bisa hidup tanpa rem?
Padahal, walaupun perjalanan hanya satu atau dua jam saja kita membutuhkan rem.
Begitu juga, anda ingin surga, tetapi tanpa rem, tidak mungkin, mustahil. Harus rem (menahan) ketika ada maksiat, tidak boleh gas terus, harus rem.
Tanpa rem, kita tidak akan bahagia, kita akan sengsara, karena ketika kendaraan kita remnya blong. Sementara kecepatan terus melaju, kita akan panik, kita bukan senang, tetapi kita akan panik.
Begitu juga dalam hidup, ketika rem kita blong, hidup kita tidak akan bahagia, kita akan galau dan galau. Kenapa?
Karena maksiat kita tabrak.
Tapi saya bisa mengerti, siapa yang suka menginjak rem? Kan tidak ada. Semua ingin gas, ketika kita sedang di depan traffic light, lampunya kuning, maka kita injak apa?
Injak gas! Tidak ada yang suka menginjak rem, semua ingin gas dan gas.
Itu fitrah, sama dalam hidup ini memang tidak enak ngerem (menahan), Nabi mengatakan:
وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ
"Neraka itu dikelilingi dengan hal-hal yang cocok dengan syahwat."
(Shahih: HR. Ahmad (III/153), Muslim (no. 2822), Tirmidzi (no. 2559), dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu).
Memang yang haram itu kelihatan enak-enak semua, tidak ada yang tidak enak, tetapi harus ngerem (menahan). Anda tidak akan bahagia, jika anda turuti terus hawa nafsu anda. Itulah yang diajarkan puasa.
Apa sebetulnya yang membuat kita tidak bisa ngerem (menahan)?
Ketika ada harta haram tetap injak gas, ada cewek (perempuan) yang tidak boleh didekatin tetap injak gas, kira-kira apa tuh yang membuat kita tidak atau susah mengontrol?
Diantaranya, karena kita lebih banyak bermain dengan logika kita, bukan dengan dalil. Kita terlalu bermain dengan matematika kita.
Contoh:
~~> Ada teman kita mengambil uang haram, kita katakan: "Bro, kok ngambil uang haram? Itu kan tidak boleh."
"Iya sih, tapi anakku tiga-tiganya besok tahun ajaran baru, uang gedung mahal, sudah hitung tuh, anak-anak tidak akan bisa sekolah jika aku tidak ngambil duit itu."
Nah, itu matematika kita yang dipakai, lupa kepada janji Allāh.
~~> "Mbak, kenapa tidak memakai jilbab?"
"Pengen sih, aku tahu jilbab itu wajib, tapi kalau aku pakai jilbab, jobku (pekerjaanku) hilang. Padahal aku masih singel parent, siapa yang memberi makan anak-anakku?"
Ini matematika kita lagi yang dipakai. Hitung-hitungan.

Saya kasih analogi, misalnya kita duduk dibangku sekolah. Kita mendapat soal matematika, soalnya begini:
Akh Fani berangkat dari Al Azhar ke Tanjung Priuk dengan kecepatan konstan 140 km/jam. Sedangkan akh Amor berangkat dari Al Azhar ke Tanjung Priuk dengan kecepatan yang tidak konstan, karena sering ngerem.
Pertanyaan, siapa diantara mereka yang paling cepat sampai Tanjung Priuk?
Jika kita sebagai siswa dan mengerjakan soal matematika, kira-kira yang sampai dulu ke Tanjung Priuk siapa? Fani atau Amor?
Tentu saja Fani.
Permasalahannya, jika saja matematika yang teori ini, kita terapkan dalam kehidupan yang nyata, siapa yang pertama kali sampai ke Tanjung Priuk? Fani atau Amor?
Maka, Amor.
Matematika itu bagus, tetapi bukan pondasi kita. Tidak semua rumus matematika bisa diterapkan, jangan memakai ini hitungan kita, Allāh mempunyai banyak rumus yang bisa membalikan teori kita.
Jika semuanya sejalan dengan matematika kita, maka tidak ada Ath Thalaq ayat 2-3:
.... وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ .....(٣)
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allāh, Allāh akan berikan jalan keluar dan Allāh akan memberikan rizki dari arah yang tidak ia duga-duga."
Jadi, jangan main-main. Dengan itu kita akan injak rem, semua orang jika memakai logika maka 140 km/jam akan lebih cepat sampai, tapi realitanya tidak demikian.
Harus injak rem!
Begitu juga dalam hidup, dan ini kita lupakan, sehingga begitu keluar Ramadhan, kembali lagi ke habitat kita. Kembali lagi ke komunitas kita, kembali lagi dengan habits kita, atau behavior kita.
Ramadhan, mengajarkan kita untuk selalu menginjak rem. Dan ini harus kita resapi selama sebulan penuh kita digembleng, ditraining oleh Allāh, di madrasah yang bernama Ramadhan. Alhmdulillah.

Demikian materi menyambut Ramadhan yang disampaikan oleh ust Nuzul Dzikri pada Group BIAS ( bimbinganislam.com ). Bagi yang tidak sempat (baca: suka) baca bisa lihat video di : https://youtu.be/yvJZJnlckCQ
semoga bermanfaat.

Olimpiade Taqwa bagian 2

Artikel berikut adalah lanjutan dari olimpiade taqwa bagian 1 ,  jika blum baca KLIK ini

Masih ingat hadits Nabi " celaka... Celaka... Celaka.... " ? Nah..
Apa yang harus kita lakukan, agar kita bisa bertemu dengan Ramadhan, agar Ramadhan benar-benar menjadi rahmat bagi kita?

PR kita yang pertama dituju hari ini adalah:

*(1) Yang Pertama*
Lakukan pemanasan.
Di beberapa ayat di dalam Al Qurānul karīm, Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyatakan bahwa ibadah itu adalah perlombaan:
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Maka berlomba-lombalah dalam melakukan kebaikan.”
(QS Al Baqarah: 148).
Jika ibadah satuannya perlombaan, maka bagaimana dengan musim ibadah yang bernama Ramadhan? Bagaimana dengan sebuah bulan yang isinya adalah ibadah ? Dan berbagai macam varian ibadah ada di sana?
Maka tidak heran jika sebagian orang mengatakan bahwa Ramadhan itu ibarat olimpiadenya ahli taqwa, olimpiadenya orang-orang yang beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, karena Allāh yang mengqiyaskan, Allāh yang menganalogikan.
Simple saja, apakah ada seorang atlit mengikuti olimpiade tanpa TC (training center), tanpa pemanasan, tanpa stretching, tanpa warming up, lalu dia mendapatkan medali emas ?
Tidak ada.
Misalnya cabang olah raga, dia akan dipertandingkan atau diperlombakan tanggal 16 atau 17 Juni, jadi dari hari ini kerjanya makan-tidur makan-tidur, lalu tanggal 16 Juni datang ke stadion untuk berlomba, juara?
Tidak ada ceritanya. Kalah…
Padahal kita tahu bersama, bahwa olimpiade itu hanya bisa diikuti oleh atlit-atlit papan atas dunia, jika misalnya besok kita datang ke komite olimpiade, daftar ikut tenis, kira-kira diterima tidak ?
Tidak diterima, karena ini hanya khusus pemain-pemain papan atas.
Sekarang kita tanya diri kita, Ramadhan ada di depan mata kita, kira-kira:
√ kita ahli tahajud papan atas bukan?
√ kita ahli Qurān papan atas bukan?
√ kita ahli puasa papan atas bukan?
√ kita ahli infak dan sedekah papan atas bukan?
Kalau bukan, lalu kita masuk Ramadhan begitu saja tanpa ada pemanasan?
Jangan bermimpi bisa mendapatkan medali taqwa dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Harus pemanasan. Dan hari-hari ini penentuannya, karena Ramadhan ibarat lari marathon, Ramadhan kita diminta berada di level atas bukan 1 atau 2 hari, tapi 30 hari, sebulan. Tidak mudah…
Dan grafik diminta naik dari hari pertama ke hari terakhir kita tidak boleh menurunkan tempo, bahkan harus naik, naik, naik, dan klimaksnya adalah 10 hari terakhir.
Itu berat, makanya kesebelasan sebelum memasuki piala dunia, mereka selalu ujicoba, fungsi ujicoba itu apa ?
Untuk memainkan grafik dan ritme, agar ketika masuk piala dunia mereka sudah main di level paling atas.
Begitu juga Allāh mengqiyaskan bahwa ibadah adalah perlombaan, lalu kita tidak ada persiapan sama sekali? Tidak ada pemanasan? Masuk begitu saja?
Atau kita qiyaskan ke tempat yang lain. Kita punya mobil canggih, x class, 3 bulan tidak pernah dipanasin. Apalagi dipakai, tiba-tiba hari ini starter dan injak gas. Kira-kira jalan tidak?
Tidak jalan.
Begitu juga, jika kita sudah lama tidak membaca Al Qurān, jangankan baca, mushafnya lupa ada di mana. Lalu 1 Ramadhan membacanya tiga juz?
Tidak mungkin bisa, harus ada pemanasan.
Dan hari-hari ini, tidak bisa ditunda lagi, tinggal satu minggu waktu kita.
Jika dibandingkan dengan ulama sudah terlambat. Para ulama dari Sya’ban. Al Imam Al Mula-i, salah satu ulama besar, begitu masuk 1 Sya’ban libur, tokonya ditutup selama dua bulan. Buka lagi Syawwal.  Sibuk apa?
Sibuk pemanasan, masuk TC, baca Qurān, tingkatkan tempo qiamul lail, perbanyak puasa Sya’ban. Oleh karena itu, tidak heranpara ulama terdahulu setiap tiga hari khatam. ‘Utsman setiap satu hari khatam. 
Harus ada pemanasan, minimal kita dalam tujuh hari ini:
√ Yang sudah terbiasa dari awal Sya’ban menjaga puasa sunnah, pertahankan dan tingkatkan tempo.
√ Yang sudah terbiasa qiyamul lail atau membaca !Al Qurān, tambah lagi.
√ Yang belum pernah atau sudah postponed agak lama, maka mulai lagi, nanti malam bangun lagi.
Harus, dalam tujuh hari ini, minimal kita tidak kaget ketika tanggal 1 Ramadhan.
Tantangan Ramadhan itu besar, dan semakin kepuncak semakin besar tantangannya. Karena bukan hanya Allāh saja yang memberi promo, mall memberi promo, barang-barang banded memberi promo, semua memberikan promonya.
Pecah konsentrasi kita.
Belum lagi acara Ramadhan itu padat, belum lagi bukber (buka bersama), bukber angkatan 85, bukber angkatan 90, bukber angkatan 95, bukber angkatan 2000, bukber teman-teman SMP ketemu di Ramadhan, teman SMA di Ramadhan. Lalu kampus di Ramadhan, lalu teman-teman BEM di Ramadhan. Lalu teman-teman kantor Ramadhan lagi.
Jadi isinya bukber semua tuh. Ketemu sana, ketemu sini. Dan jika kita bertemu teman SMP kan tidak bisa 10 menit, akhirnya tarawih lewat, isya di rumah, dan terkadang banyak yang tidak shalat maghrib, na'udzubillāh.
Itu halus, hati-hati !!!!
Ramadhan berat, tidak semudah yang kita bayangkan, kita harus persiapan, kita harus pemanasan. Dan terbukti fenomena tahunan di mayoritas masjid malam demi malam, setiap melewati malam mengalami kemajuan terus, shafnya yang maju, maju dan maju.
Nanti anti klimaksnya shalat shubuh pas lebaran tinggal imam sama muadzin saja. Sedangkan yang lainnya sibuk mudik, ada yang fitting baju lebaran dan seterusnya.
Lupa, tidak konsentrasi.
Pemanasan ini penting, semua pasti harus pemanasan, tidak ada yang tidak pemanasan. Jika semangat ibadah 1 Ramadhan terlambat, harusnya anda semangat ibadah dari sekarang.
Tidak ada waktu lagi, tinggal tujuh hari lagi kita masuk Ramadhan.
Jika memang “MEET AND GREET” kita dengan Ramadhan berjalan sukses, kita harus pemanasan dari sekarang. Ini yang pertama. (lanjut ke bag.3)

Demikian materi menyambut Ramadhan yang disampaikan oleh ust Nuzul Dzikri pada Group BIAS ( bimbinganislam.com ). Bagi yang tidak sempat (baca: suka) baca bisa lihat video di : https://youtu.be/yvJZJnlckCQ
semoga bermanfaat.

Olimpiade Taqwa bagian 1




 Alhamdulillah, Ramadhan 1437 sudah didepan mata, seberapa jauh persiapan kita? 
Karena Ramadhan ibarat Olimpiade, Lihat olimpiade ajang olah raga empat tahunan, Olimpiade Matematika, Olimpiade Sain dan seterusnya. Setiap peserta pasti berlatih semaksimal mungkin.

Setiap kita (muslim) adalah PESERTA Olimpiade pada bulan Ramadhan untuk meraih gelat TAQWA. Sudahkah kita berlatih sebelum bertanding di dalamnya?

Posting kali ini saya bagikan materi menyambut Rammadhan oleh ustadz Nuzul Dzikri sebagai materi di group BIAS ( bimbinganislam.com ). Saya sertakan pula link videonya bagi yang ingin memperdalam kajiannya atau mendownloadnya.

untuk berjumpa dan berlaga di Bulan yang Mulia.


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن سرى على نهده باحسن إلى يوم الدين. وبعد:

Tidak ada kata yang pantas untuk kita ucapkan kecuali kata demi kata yang kita bingkai dalam rangka bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla atas segala nikmat dan karunia yang Allāh limpahkan kepada kita.
Berikutnya shalawat dan salam, semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam beserta keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang–orang yang istiqamah berjalan di bawah naungan sunnah beliau sampai hari kiamat kelak. 

Insya Allah, tamu itu akan datang. Ramadhan sudah bersiap untuk mengetuk pintu kehidupan kita dan menemani derap langkah kita.
Apa yang harus kita persiapkan? Tahukah kita?
Pengalaman kita bertemu Ramadhan bertahun-tahun itu bisa menjadi bumerang.
Ada sebuah kaedah yang dijelaskan oleh para ulama kita:
"Seringnya berinteraksi itu bisa mematikan sensitifitas."
Seringnya berinteraksi itu membuat kita tidak sensitif lagi, biasa-biasa saja.
Misalnya kita pindah rumah ke dekat atau di samping pembuangan sampah. Mungkin begitu keluar pintu mobil, mual mungkin muntah, itu hari pertama. Hari kedua paling pusing-pusing, hari ketiga pusing udah enakan, hari ketujuh udah bisa jogging di keliling tong sampah.
Lalu kita balik lagi ke rumah kita yang lama, begitu buka pintu mobil menghirup hawa rumah kita yang lama, itu mungkin ada yang hilang dalam hidup kita, aroma terapi itu yang tidak kita cium lagi.
Yang menjadi masalah ini jika terjadi dalam hal ibadah.
Saya pengalaman jika mengantar jama’ah umrah, itu  khususnya yang baru pertama kali umroh.
Sampai masjidil Haram dan melihat ka’bah pertama kali, nangis, luar biasa.  Tapi kita bisa paham, karena untuk pertama kali. Dan kadang-kadang, ada yang hari pertama tidak mau pulang ke hotel, i’tikaf, tidak mau pulang, doa, dzikir, shalat-shalat sunnah.
Hari kedua sudah mau diajak pulang ke hotel, hari ketiga keempat mulai berimbang antara hotel dan masjid, hari ketujuh, tawafnya sudah pindah di Zam-zam Tower.
Kenapa beda antara hari pertama dan hari ketujuh?
Karena sudah merasa biasa. Seringnya berinteraksi bisa membunuh sensitivitas dan bahayanya kalau itu terjadi dengan Ramadhan.
Karena merasa sudah sering ketemu Ramadhan, maka jadi biasa, seperti fenomena tahunan saja.
Inilah yang bahaya.
Dan yang lebih bahaya lagi, banyak diantara umat Islam yang melihat Ramadhan dari satu sisi saja.
Jika kita dengar Ramadhan yang terbersit di benak kita apa sih?
Bulan ampunan, bulan penuh rahmat, bulan penuh berkah.
Tapi tahukah kita, bahwa Ramadhan, jika tidak kita sikapi dengan benar, maka bisa menjadi mimpi buruk bagi kita pada hari kiamat. Ramadhan bisa menjadi kuburan bagi kita pada hari kiamat.

Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda dalam hadits shahih:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ
“Celaka seseorang."
Allāhu akbar, manusia sebaik Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam, semulia akhlak beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam, sampai mengatakan, “Celaka seseorang."
Beliau, ketika dizhalimi beliau mendoakan:
اللٰهُمَّ اغْفْرْ لِقَوْمٍيْ فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ((متفق عليه))
“Ya Allah, maafkanlah kesalahan kaumku, bisa jadi mereka tidak tahu.”
Itu ketika terluka.
Coba kita bandingkan dengan hadits ini, “Celaka seseorang.”
Ini menimbulkan tanda tanya besar di benak kita, ini orang salah apasih? Kok bisa Nabi terpaksa memvonis.
Mari kita simak lanjutan hadits tersebut:
دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
“Yaitu seseorang yang memasuki Ramadhan, lalu dia lalui hari-harinya di bulan Ramadhan, sampai Ramadhan berpisah dengannya dan dosanya belum diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla."
(HR Tirmidzi nomor 3468, versi Maktabatu al Maarif nomor 3545)
~~> Celaka dia, celaka dia, celaka dia.

Allāhu Akbar.
Ramadhan, bulan dimana kata Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam, pintu surga dibuka selebar-lebarnya, sebagai simbol seluruh akses dan sarana beribadah dimudahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Lalu anda tidak shalat, tidak puasa, tidak terawih, tidak membaca Qurān, tidak tahajud, tidak infak/sedekah? Keterlaluan orang tersebut.
Semua akses dimudahkan, atsmofir, lingkungan, rumah, kantor atmosfirnya ibadah jika Ramadhan. Semua lingkungan mendukung. Jika anda tidak shalat, tidak punya waktu untuk terawih, anda ngobrol-ngobrol sama teman-teman ?
Ramadhan, di mana pintu neraka ditutup rapat-rapat sebagaimana hadits yang shahih, dan gembong-gembong syetan dibelenggu oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Lalu anda bermaksiat? Anda masih clubbing? Anda hang-out pulang jam 2 malam? Keterlaluan.
“Celaka dia, celaka dia, celaka dia,” kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam
Nabi tidak pernah mengatakan, “Barangsiapa yang berpisah dengan Sya’ban dan dosa-dosanya belum diampuni, maka celaka.” Tidak ada.
Hanya Ramadhan, “Barangsiapa, yang masuk Ramadhan, lalu keluar dari Ramadhan dan dosa-dosanya belum diampuni oleh Allah, celaka dia, celaka dia, celaka dia.”
Ini yang kadang-kadang dilupakan oleh banyak umat Islam
Banyak dari kita berfikir bahwa Ramadhan itu nothing to lose, artinya ya sudah dijalani saja, kalaupun tidak ibadah kan kosong-kosong.
Tidak demikian, jika kita tidak memanfaatkan tamu ini, maka habis kita pada hari kiamat, Nabi mengatakan kita celaka. 

Tujuh hari lagi tamu itu akan datang dan hadir, tamu itu akan mengetuk setiap pintu kehidupan kita, apa yang kita persiapkan dalam tujuh hari ini, menentukan.
Kita bisa memanfaatkan tujuh hari ini, maka insya Allāh Ramadhan kita akan bermakna.
Tetapi jika kita blunder, maka dikhawatirkan kita termasuk ke dalam sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, "Celaka dia, celaka dia, celaka dia."  (bersambung )

Demikian materi menyambut Ramadhan yang disampaikan oleh ust Nuzul Dzikri pada Group BIAS ( bimbinganislam.com ). Bagi yang tidak sempat (baca: suka) baca bisa lihat video di : https://youtu.be/yvJZJnlckCQ
semoga bermanfaat.

Kisah kuatnya keyakinan muallaf


🌊 SEBUAH KISAH YANG MEMBUAT KULIT MERINDING..

✅ Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menyebutkan dalam kitab At-Tawwaabun, dari Abdul Wahid bin Zaid, beliau berkata:

🌴 Kami pernah berlayar di atas sebuah kapal. Lalu angin laut menghempaskan kami ke sebuah pulau. Kemudian kami turun. Tiba tiba ada seseorang yang sedang beribadah kepada sebuah patung. Kami pun menemuinya dan berkata kepadanya,

"Wahai pemuda, siapakah yang sedang kamu sembah?" Lalu dia menunjuk kepada sebuah patung berhala. Kami pun mengatakan, "Kalau ini bukan tuhan yg boleh disembah."

Dia pun berkata, "Kalau kalian, siapa yang kalian sembah ?" Kami menjawab, "Kami menyembah Allah." Dia menjawab, "Apa itu Allah." Kami mengatakan, "Allah adalah  yang Arsy-Nya ada di langit, Dia menguasai bumi dan ketetapan-Nya berlaku bagi makhluk, baik yg hidup ataupun yang mati."

"Lalu bagaimana Dia memberitahu kalian akan hal itu?" Tanya dia. Kami menjawab, "Rabb Yang Maha Merajai lagi Maha Agung, Maha Pencipta yang Mulia menganugerahkan kepada kami seorang Rasul yang mulia, dan Rasul itulah yang mengabarkan kepada kami."

"Lalu apa yang dilakukan Rasul tersebut?" Tanyanya. Kami menjawab, "Menyampaikan risalah (ajaran Allah). Lalu Allah mewafatkannya."

"Apakah dia meninggalkan sebuah tanda untuk kalian?" Tanyanya. "Ya." Jawab kami.

"Apa yang dia tinggalkan?" Tanyanya lagi. Kami menjawab, "Beliau meninggalkan untuk kami sebuah kita suci dari Rabb Yang Maha Memiliki."

"Tunjukkan kepadaku kitab dari Rabb kalian itu." Pintanya.

"Biasanya kitab-kitab nya para Raja itu bagus-bagus." Timpalnya lagi. Lalu kami memberikan kepadanya mushaf Al-Qur'an. Dia berkata, "Aku tidak tahu apa ini."

Lalu kami membacakan kepadanya sebuah surat dari Al-Qur'an. Ketika kami sedang membacanya tiba tiba dia menangis dan terus menangis sampai kami selesai membaca hingga akhir surat.

Dia berkata, "Pemilik perkataan ini seharusnya tidak boleh ditentang dan dimaksiati."

Kemudian dia masuk Islam lalu kami mengajarkan syariat-syariat Islam dan surat-surat dari Al-Qur'an.

Lalu kami pun membawanya ke atas kapal kami untuk melakukan pelayaran lagi. Ketika kami sedang dalam pelayaran dan malam yang gelap telah menyelimuti dan kami telah bersiap-siap untuk tidur, dia berkata, "Wahai kaum, Sesembahan yang kalian tunjukkan kepadaku apakah Dia tidur ketika gelap di malam hari?"

Kami menjawab, "Tidak wahai hamba Allah. Dia Maha Hidup Maha bersendiri dan maha Agung yang tidak pernah tidur."

Dia mengatakan, "Kalau begitu kalian adalah hamba-hamba yang buruk. Kalian tidur dalam keadaan Sesembahan kalian tidak tidur."

Lalu dia pun beribadah dan meninggalkan kami tidur.

Ketika kami sudah tiba di negeri kami maka aku berkata kepada teman-temanku, "Ini adalah orang yang baru masuk Islam dan orang yang asing di negeri kita."

Lalu kami mengumpulkan dinar dan dirham untuknya dan kami berikan kepadanya. Dia berkata "Untuk apa ini?"

Kami berkata, "Ini adalah harta yang dapat engkau gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu."

Dia menjawab, "Laa ilaha illallah, dahulu aku tinggal di sebuah pulau di tengah lautan dan menyembah selain-Nya namun Dia tidak membuat hidupku sengsara. Apakah Allah akan membuat hidupku menjadi sengsara setelah aku mengenal-Nya (dan menyembah-Nya)...!?"

Lalu dia pergi dan mencari kerja untuk dirinya sendiri. Setelah itu dia menjadi orang shaleh yang terkenal sampai dia wafat.
Sumber : line loveislam.id

Kisah, pemuda dijemput bidadari


- Ini adalah kisah sakaratul maut yang begitu berkesan dari seorang pemuda yang begitu berbakti pada orang tuanya.Yang begitu mengagumkan kita, ketika ia ingin dipanggil oleh bidadari surga menjelang kematiannya, ia pun masih meminta izin pada ibunya. Bagaimana baktinya yang luar biasa?
Sebuah kisah yang menggugah hati setiap insan beriman, tentang balasan nan indah bagi seorang anak yang berbakti kepada ibunya. Membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Bergetarlah hati setiap orang beriman yang menyaksikannya.

Dalam salah satu khutbahnya, Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yang mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibundanya.

“Di antara keajaiban yang sampai kepadaku pada bulan ramadhan beberapa waktu lalu "kisah tentang seorang anak muda di antara anak-anak muda kita.

Ini kisahnya...

Sesosok pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya terbaring di atas kasur kematian pada usia keemasannya, yang belum genap tiga puluh tahun. Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul maut menjemputnya, orang-orang yang ada di sekelilingnya terheran-heran saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan. Sungguh, sangat menakjubkan!

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”

Masih saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yang sama. Hingga membuat mereka yang menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya, yang sedari awal menyendiri dalam kamarnya, menangis, lantaran tak kuasa melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena sang buah hati adalah sosok suri tauladan yang amat berbakti kepada ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yang sedang terjadi dengan anaknya.

“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“

Mendengar hal itu, sontak sang ibu yang cemas berlari menuju kamar anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai mengeluarkan buliran-buliran keringat bak mutiara. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda husnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan beriman -. Ia dengarkan sendiri kalimat yang terus diulang-ulang oleh buah hatinya.

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”

Segera ia dekati buah hatinya. Dan Subhanallah, ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :

“Wahai fulan, ini aku, ibumu. Wahai fulan, aku ibumu, Nak.
Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”

Ketika ajal yang kian dekat, di saat waktu yang demikian singkat itu, akhirnya sang pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia pun menoleh kepada ibunya seraya berkata :

“Wahai ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”

Maka sang ibu pun langsung menimpali : “Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak“

Sedemikian tinggi inikah derajatmu wahai pemuda? Hingga istrimu (di surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada di dunia ?

Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam kondisi seperti ini, seorang mukmin akan diperlihatkan tempat tinggalnya di surga dan di neraka. Ia akan melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Bahkan ia akan melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar melihat malaikat dengan mata kepalanya. Ia pun akan mendengar sebuah bisyarah (kabar gembira).

Dan Maha Benar Allah Ta’ala yang berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut”

Di mana kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka akan meninggal, menurut salah satu pendapat. Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur, sebagaimana pendapat yang lain dari para ulama tafsir.

“Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat : 30]

SILAHKAN SHARE BIAR MAKIN BANYAK DARI SAUDARA, TEMAN, DAN ORANG DISEKITAR KITA SADAR DAN LEBIH BERBAKTI PADA ORANG TUANYA....!!! Semoga bermanfaat...
Sumber: line loveislam

Dapet sanat, setahun 30 juz

KABAR GEMBIRA!!

Telah dibuka… 
MAHAD TAHFIZHUL QUR'AN AL HUNAFA
Program 1 tahun 30 juz plus sanad

GRATIS DAN BEASISWA 
(Bagi yatim dan keluarga tidak mampu)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.

Artinya :
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Visi:
Mencetak kader penghafal Al-Qur'an 30 juz yang beraqidah ahlussunnah wal jamaah dan berakhlak karimah.

Misi:
1.Mencetak generasi penghafal dan pengajar Al-Qur'an
2.Melakukan kajian metode terbaik untuk menghafal dan memahami Al-Qur'an 
3.Membangun komunitas pecinta Al-Qur'an dan As-Sunnah di atas manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah.

Biografi Pengurus
Mudir Mahad : 
Ust. Abu Jafar Cecep Rahmat, Lc. 
- Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran
- Alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir jurusan Tafsir
- Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Ilmu Al Quran Jakarta jurusan Ulumul Quran dan Hadits
- Pengajar Ushul Tafsir Program Ulum Syariah Takhosus Al Barkah Cileungsi

Kepala Progam Tahfizh: 
Ust Abdurrahim bin Samsuri Al Hafizh
- Alumni Mahad Ibnu Baz Jogjakarta
- Murid Syaikh Abdul Karim Al Jazairy
- Pemegang Qiroah Sab'ah
- Juara Pertama Lomba Tahfizh Quran 30 juz tingkat Asean dan Asia Fasifik.

Staf Pengajar
1. Ust Abdurahim bin Samsuri Al Hafizh
2. Ust Abdullah Azzam Al Hafizh (alumni Mahad Ibnu Abbas Sragen, alumni elKid Wadi Mubarak) 
3. Dan para huffazh lainnya insya Allah

Program Pendidikan
Tahfidz Al Quran 30 juz 1 tahun

Standar Kelulusan
- Hafal Al-Qur’an 30 juz secara mutqin
- Mendapat sanad riwayat hafs yang tersambung kepada Rasulullah
- Beraqidah Ahlussunnah
Beradab dan berakhlak mulia
- Mampu berbahasa Arab secara aktif

Syarat Pendaftaran
1. Ikhwan
2. Usia 15-25 tahun
3. SKCK dari kepolisian
4. Belum menikah
5. Fotocopy ijazah terakhir 2 lembar
6. Pas foto berwarna 3x4 (4 lembar)

Waktu pendaftaran, Tes seleksi dan Pengumuman
Pendaftaran: 1-31 Mei 2015
Seleksi: 1-3 Juni 2015
Pengumuman: 5 Juni 2015
Mulai belajar: 15 Juni 2015

Materi Tes
1. Baca Al Quran
2. Menghafal 1.5 lembar/hari

Biaya: 
Pendaftaran: Rp. 250.000,-
Daftar Ulang: Rp. 3.000.000,-
Biaya SPP+makan: Rp. 1000.000,-

Pusat Informasi Penerimaan Santri Baru
Ma’had Tahfizhul Qur’an Al Hunafa
Masjid Thoriqul Huda
Jl. Elang V rt 03 rw 05 Jatisampurna Bekasi
Telp/HP: 0852 8092 3040
Email : 
Website :

Contact Person :
Ust. Sandi Fahlevi : 087876251957
Budiandru. ME.Sy.,Ak,.CA,.- 08128159318

*NB: Insya Allah akan dibuka juga program-program berikut: 
1- Tahfizh 30 juz untuk putri
2- I'dad Mullimin (setingkat SMA) tahun ajaran 2016/2017
3. Tahfizh ummahat
4. Tahfizh anak-anak
5. Dan program-program lainnya insya Allah.

Mohon bantu share ya.. Semoga pahala yang besar disisi Allah. Jazakumullahu khairan.

Sumber : fb ustadzaris.com
https://m.facebook.com/ustadzariscom/posts/896106053765694

Benarkah Muthia manita pertama masuk syurga?

Membaca timeline Loveislam tentang wanita pertama masuk syurga, ada yang janggal rasanya, segera googling alhamdulillah dihalaman pertama muncul link berikut  https://muslimah.or.id/5975-mutiah-wanita-pertama-penghuni-surga-mana-dalilnya.html , kusimak perlahan tulisan ustadz ammi nur baits --semoga Allah selalu menjaganya dan menambah ilmu dan amalnya-- serta berkah bagi muslimah.or.id
Ingin tahu kebenarannya ? Silahkan baca :
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Bagi orang yang melek internet, cerita wanita ahli surga yang bernama Muti’ah, bukan hal yang asing baginya. Terlebih, kisah ini dipublish di berbagai situs berita berlabel ‘islam’, yang visitornya tinggi. Sayangnya, tidak ada satupun dari situs-situs itu, yang menyebutkan sumber rujukan kisah itu. Baik buku induk hadis, maupun buku disiplin ilmu lainnya. Sayangnya, kisah ini sudah demikian menyebar, dan banyak yang menelan mentah tanpa memandang keshahihannya.

Pembaca yang budiman,

Satu prinsip yang perlu kita tanamkan dalam benak kita, bahwa masalah surga, neraka, apa yang terjadi di hari kiamat, serta masalah apapun yang berkaitan dengan masa depan, adalah masalah ghaib. Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tahu karena mendapatkan wahyu dari Allah.

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا ( ) إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

”(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS. Al-Jin: 26 – 27)

Untuk itu, dalam masalah aqidah, kita hanya bisa meyakini apa yang bersumber dari Al-Quran maupun hadis shahih. Karenanya, dalam masalah aqidah, ulama menyebutnya masalah sam’iyat (yang hanya bisa didengar).

Manusia yang Pertama Kali Masuk Surga

Di kalangan laki-laki, manusia yang pertama kali masuk surga adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا أَكْثَرُ الْأَنْبِيَاءِ تَبَعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ

”Saya adalah nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat. Dan saya adalah manusia yang pertama kali mengetuk pintu surga.” (HR. Muslim 136, Ibnu Abi Syaibah 31781, dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunah 4338).

Dalam hadis lain, juga dari Anas bin Malikradhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan,

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Kemudian aku meminta agar dibukakan. Lalu penjaga pintu surga bertanya, ”Siapa kamu”

”Muhammad.” jawabku.

”Aku diperintahkan agar tidak membuka pintu untuk siapapun sebelum kamu.” jawab penjaga surga.” (HR. Ahmad 12397, Muslim 137, dan yang lainnya).

Siapa Wanita Pertama yang Masuk Surga?

Benarkah Mutiah itu wanita pertama yang masuk surga?

Terdapat sebuah hadis dari A’isyahradhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ

“Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam bintu Imran, Fatimah bintu Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Khadijah bintu Khuwailid, dan Asiyah.”(HR. Hakim 4853 dan dinilai ad-Dzahabi: shahih sesuai syarat Muslim).

Jika benar Mutiah adalah wanita pertama yang masuk surga, seperti yang diceritakan, tentu dia masuk dalam daftar pemuka wanita ahli surga.

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyahdinyatakan,

وأما أول من يدخلها من النساء فلم نقف عليه من وجه صحيح إلا أن النبي صلى الله عليه وسلم أخبر عن سيدات نساء أهل الجنة

Tentang wanita yang pertama kali masuk surga, kami tidak menjumpai dalil yang shahih, selain sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang sayyidat (para pemimpin wanita) ahli surga.

Kemudian lembaga fatwa menyebutkan hadis dari A’isyah di atas. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 60999).

Mentaati Suami adalah amal mulia bagi para wanita. Gelar kehormatan bagi setiap muslimah. Namun bukan berarti, kita boleh memotivasi mereka dengan hadis yang sama sekali tidak ada sumbernya. Karena berdusta atas nama Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dosa besar.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

”Siapa yang sengaja berdusta atas namakku, hendaknya dia siapkan tempatnya di neraka.” (Muttafaq ’alaih).

Dan alhamdulillah, kita memuji Allah, masih banyak hadis-hadis shahih yang bisa kita jadikan sebagai motivasi para wanita untuk taat kepada suami, dalam selain maksiat.

Demikian, semoga manfaat.

Allahu a’lam

***

Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel Muslimah.Or.Id

Modal hidup harmoni bagi suami

Suami sudah sepatutnya mengenal sifat dasar wanita sebagai modal hidup bersamanya. Fahami dan perlakukan sebagaimana fitrahnya, itylah modal hidup harmoni.

Berikut 4 Sifat dasar Wanita ✨👀

1. Diciptakan dari Tulang Rusuk ✨

Tulang rusuk itu bengkok, seorang lelaki sudah seharusnya memandang kesalahan dan kekurangan wanita adalah hal wajar, karena bahan dasarnya memang bengkok

"Berlaku lemah lembutlah dengannya niscaya kamu akan hidup dengannya." ( HR. Ahmad )

2. Pencemburu💥

Wanita dan Pria sama - sama punya sifat pencemburu, namun kadarnya berbeda

"Bila sifat cemburu telah pergi dari kalbu maka cinta pun akan berlalu, bahkan agamanya akan berlalu."

3. Perasa dan Mudah Tersinggung 💢🔥

Bila nanti pasangan kalian mulai meninggikan suaranya janganlah dihadapi dengan emosi. Sabarlah

Bukankah wanita punya perasaan, tunggu sebentar dan ambil hatinya kembali

4. Pemerhati Penampilan 💇💅💄

Sudah jadi sifat alami wanita, selalu menjaga penampilan, karena memang mereka adalah perhiasan terbaik dunia

Namun, sebagai pria juga harus menyampaikan, wanita yang menarik adalah yang dilengkapi tingkah laku terpuji, baik tutur katanya, anggun perangainya dan sopan santun

"Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong." (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Tahapan pendidikan menurut Ali Radhiyallhu anhu

Imam Ali bin Abi Thalib Ra. Merumuskan cara memperlakukan anak:

1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.

2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan.

3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.

►ANAK SEBAGAI RAJA (Usia 0-7 tahun)

Melayani anak dibawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan. Banyak hal kecil yang setiap hari kita lakukan ternyata akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prilakunya, misalnya:

Bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita- bahkan ketka kita sedang sibuk dengan pekerjaan kita – maka ia akan langsung menjawab dan menghampiri kita ketika kita memanggilnya.

Saat kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur, maka kelak kita akan terharu ketika ia memijat atau membelai pngung kita saat kita kelelahan atau sakit.

Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun, lihatlah dikemudian hari ia akan mampu menahan emosinya ketika adik/ temannya melakukan kesalahan padanya.

Maka ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia tujuh tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab. Karena jika kita mencintai dan memperlakukannya sebagai raja, maka ia juga akan mencintai dan memperlakukan kita sebagai raja dan ratunya.

►ANAK SEBAGAI TAWANAN (usia 8-14 tahun)

Kedudukan seorang tawanan perang dalam islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberika hak dan kewajiban tertentu.

Rasulullah SAW mulai memerintahkan seoang anak untuk sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita memukul anak tersebut (atau mengukum dengan hukuman seperlunya) ketika iIa telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat. Karena itu usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang, seperti:

1. Melakukan sholat wajib 5 waktu
2. Memakai pakaian yang bersih, rapih dan menutup aurat
3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis
4. Membiasakan membaca Al-Qur’an
5. Membantu pekerjaan rumah tanngga yang mudah dikerjakan oleh anak susianya
6. Menerapkan kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari Reward dan punishment (hadiah/penghargaan/ pujian dan hukuman/teguran) akan sangat pas diberlakukan pada usia 7 tahun kedua ini, karena anak sudah bisa memahami arti dari tanggung jawab dan konsekuaensi.

Namun demikian, perlakuan pada setiap anak tidak harus sama kerena every child is unique (setiap anak itu unik)

►ANAK SEBAGAI SAHABAT (usia 15-21 tahun)

Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orang tua kita sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib karomallahu wajhah.

Berbicara dari hati ke hati Inilah saat yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati dengannya, menelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa.

Perlu dikomunikasikan bahwa selain mengalami perubahan fisik, Ia juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya. Paling penting bagi kita para orang tua adalah kita harus dapat membangun kesadaran pada anak-anak kita bahwa pada usia setelah akil baliqh ini, ia sudah memiliki buku amalannya sendiri yang kelak akanditayangkan da diminta pertanggung jawabannya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Memberi Ruang Lebih Setelah measuki usia akil Baligh, anak perlu memiliki ruang agar tidakmerasa terkekang, namun tetap dalam pengawasan kita.

Controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan berdo’a untuk kebaikan dan keselamatannya. Dengan demikian anak akan merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai dan disayangi. Selanjutnya, Ia akan merasa percaya diri dan mempunyai kepribadian yang kuat untuk selalu cenderung pada kebaikan dan menjauhi perilaku buruk.

Mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat. Waktu usia 15- 21 tahun ini penting bagi kita untuk memberinya tanggung jawab yang lebih beratdan lebih besar, dengan begini kelak anak- anak kita dapat menjadi pribadi yang cekatan, mandiri, bertanggung jawab dan dapat diandalkan.

Contoh pemberian tanggung jawab pada usia ini adalah seperti memintanya membimbing adik- adiknya, mengerjakan beberapa pekejaan yang biasa dikerjakan oleh orang dewasa, atau mengatur jadwal kegiatan dan mengelola keuangannya sendiri.

Semoga Allah memberikan kita anak-anak yang shaleh dan berbakti.

“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha pendengar doa.” (QS. Ali Imran: 38).

Sumber : LINE loveislam

sanad gratis

🌞 Kabar Gembira...barangkali ada yg berminat...mumpung gratis, dibimbing langsung oleh masyaikh dan dekattt..di Jakarta 😊

♻Yayasan Syekh Ali Jaber
Membawahi
🍀Markaz Mahir Dengan Al Qur'an
Bekerjasama dengan  :
💟Yayasan Para Perindu Syurga
Mempersembahkan:

🌎DAUROH IQRO BIL IJAZAH WAS SANAD ANGKATAN KE 2🌎

💌Gratisss...!!!
Hanya untuk 20 Huffaz...!!!

Facilities :
🚪Free Penginapan exclusive
📋Certificate
🍟Free Healthy Food

Persyaratan : 
🔎Wajib Karantina (2 Bulan)
🔎Hafal 30 Juz Al Qur'an
🔎Interview

🎋Kuliah Perdana (in sya Allah)
⭕15 November 2015⭕

Tempat :
♻Yayasan Syekh Ali Jaber
Jl. Jatinegara Barat No 169 Balimester Jakarta Timur

Rute :
🚗2 Menit Jalan kaki dari terminal Kampung Melayu,
Setelah Univ Az Zahrah,
Depan Rumah Susun Rusunawa Pu lama

Pendaftaran :
📮Ketik :
Nama#Daftar#Sanad
Contoh :
Karmedi#Daftar#Sanad

👉🏻Kirim ke : 082393630900

Information :
📞Wa📶082393630900
Ustadz Ahmad Basirt Lc, SH I, MA

📣Share...
Smoga pahala Hafiz Allah berikan untuk yg menyebarkan info ini...
Baarakallahu fikum...
Sumber group WA musyrif.

Galau yang sesungguhnya

Ketika Hafalan Perlahan Hilang
Cukuplah satu ayat yang terlupa dari hafalan yang ada sebagai teguran keras dari Allah pada diri seorang penghafal Al-Qur’an.
.
Teringat akan wejangan ustadz bahwa Al-Qur’an itu suci dan hanya mau melekat di hati orang-orang yang suci (selalu berusaha menjaga kesucian diri dari dosa dan kesalahan).
.
Al-Qur’an itu sensitif dan sangat cemburu ketika ia tak lagi jadi prioritas dan tidak dijaga dengan baik.
.
Hafalan yang benar-benar lancar tanpa cacat akan sangat terasa nikmatnya ketika kegiatan muraja’ah atau mengulang hafalan.
.
Lalu bagaimana seandainya yang terlupa tidak hanya satu atau dua ayat, tapi satu atau dua juz bahkan lebih?
Seakan-akan hafalan tersebut hilang visualisasinya dalam memori saat lisan tak lagi bisa melantunkannya secara refleks.
.
Cukuplah itu sebagai tanda bahwa ada yang salah dengan perilaku kita, ada yang salah dari manajemen waktu dan kesibukan, ada malam yang mungkin sering terlewatkan dari kegiatan menjaga Al-Qur’an, ada hati yang sering terlenakan, frekuensi muraja’ah dan tilawah yang tak berimbang, dan mungkin ada dosa dan kesalahan yang dilakukan.
.
Evaluasi diri dan segera lakukan perbaikan bagaimanapun caranya agar Allah mengembalikan lagi kepercayaanNya pada diri kita.
.
Karena menghafal adalah sebuah proses perjuangan, ia tidak mungkin bisa diperjuangkan dengan ala kadarnya.
Kenapa berjuang itu manis? Karena ada niat yang harus senantiasa diluruskan dan diperbarui, ada pengorbanan yang harus terus dilakukan, juga ada cinta yang selalu meminta untuk dibuktikan.
.
Ya Allah jika nanti telah habis masa kami di dunia ini, ingin rasanya diri ini engkau panggil dalam kondisi husnul khatimah, dengan simpanan ayat-ayat Al-Qur’an yang sempurna, teramalkan, lagi terjaga dengan baik.

30 orang pertama


30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM
1. Orang yang pertama menulis Bismillah : Nabi Sulaiman AS.
2. Orang yang pertama minum air zamzam : Nabi Ismail AS.
3. Orang yang pertama berkhatan : Nabi Ibrahim AS.
4. Orang yang pertama diberikan pakaian pada hari qiamat : Nabi Ibrahim AS.
5. Orang yang pertama dipanggil oleh Allah pada hari qiamat : Nabi Adam AS.
6. Orang yang pertama mengerjakan saie antara Safa dan Marwah : Sayyidatina Hajar (Ibu Nabi Ismail AS).
7. Orang yang pertama dibangkitkan pada hari qiamat : Nabi Muhammad SAW.
8. Orang yang pertama menjadi khalifah Islam : Abu Bakar As Siddiq RA.
9. Orang yang pertama menggunakan tarikh hijrah : Umar bin Al-Khattab RA.
10. Orang yang pertama meletakkah jawatan khalifah dalam Islam : Al-Hasan bin Ali RA.
11. Orang yang pertama menyusukan Nabi SAW : Thuwaibah RA.
12. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan lelaki : Al-Harith bin Abi Halah RA.
13. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan wanita : Sumayyah binti Khabbat RA.
14. Orang yang pertama menulis hadis di dalam kitab / lembaran : Abdullah bin Amru bin Al-Ash RA.
15. Orang yang pertama memanah dalam perjuangan fisabilillah : Saad bin Abi Waqqas RA.
16. Orang yang pertama menjadi muazzin dan melaungkan adzan: Bilal bin Rabah RA.
17. Orang yang pertama bersembahyang dengan Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib RA.
18. Orang yang pertama membuat minbar masjid Nabi SAW : Tamim Ad-dary RA.
19. Orang yang pertama menghunuskan pedang dalam perjuangan fisabilillah : Az-Zubair bin Al-Awwam RA.
20. Orang yang pertama menulis sirah Nabi SAW : Ibban bin Othman bin Affan RA.
21. Orang yang pertama beriman dengan Nabi SAW : Khadijah binti Khuwailid RA.
22. Orang yang pertama mengasaskan usul fiqh : Imam Syafei RH.
23. Orang yang pertama membina penjara dalam Islam: Ali bin Abi Tholib RA.
24. Orang yang pertama menjadi raja dalam Islam : Muawiyah bin Abi Sufyan RA.
25. Orang yang pertama membuat perpustakaan awam : Harun Ar-Rasyid RH.
26. Orang yang pertama mengadakan baitul mal : Umar Al-Khattab RA.
27. Orang yang pertama menghafal Al-Qur'an selepas Rasulullah SAW : Ali bn Abi Tholib RA.
28. Orang yang pertama membina menara di Masjidil Haram Mekah : Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur RH.
29. Orang yang pertama digelar Al-Muqry : Mus'ab bin Umair RA.
30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga : Nabi Muhammad SAW.
Sumber : line loveislam
Wallahualam....

hernia pada bayi

Bukan hanya orang dewasa yang bisa terkena hernia. Bayi pun bisa terkena hernia, lho! Hernia memang seringkali timbul tanpa keluhan. Padahal, komplikasinya bisa berakibat fatal. Di sinilah pentingnya deteksi dini. Hernia terjadi karena melemahnya otot dinding perut. Akibatnya, timbul benjolan atau sebagian isi dari perut keluar. Gangguan ini dapat terjadi pada semua umur. Tapi, faktor penyebabnya bisa berbeda-beda. Pada bayi, hernia dapat terjadi pada beberapa bagian tubuhnya. Meski begitu, yang umum dikeluhkan oleh para orang tua adalah: Hernia pada pusar (umbilikus). Ketika bayi berada dalam kandungan, ada bagian dinding perut yang terbuka di bawah pusarnya. Seharusnya, lubang tersebut tertutup setelah lahir. Namun, pada sebagian kecil bayi, proses penutupan tidak berlangsung sempurna. Bila terjadi peningkatan tekanan dalam rongga perut, misalnya karena menangis, daerah sekitar pusar tampak membesar atau menonjol. Hernia pada lipatan paha. Hernia jenis ini lebih sering dialami oleh bayi atau anak laki-laki, karena saluran tempat turunnya buah pelir dari rongga perut ke kantung buah pelir tetap terbuka saat lahir. Ukuran lubang cukup besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun 'mengikuti' buah pelir membentuk benjolan (kurang-lebih sebesar ibu jari orang dewasa). Hernia lipatan paha sering dikira sebagai hidrokel (cairan di kantung buah pelir). Padahal, itu adalah dua hal yang berbeda. Hanya dokter yang bisa membedakan kedua hal ini. Namun hernia jenis ini sangat sedikit terjadi, hanya sekitar 4% bayi laki-laki, dan lebih dari 30% bayi prematur yang mungkin mengalami hernia pada lipatan paha. Hernia diafragmatik. Hernia jenis ini terjadi di sekat rongga dada dan perut karena sebagian usus dan isi rongga perut yang lain masuk ke dalam rongga dada. Akibatnya, bayi baru lahir sering langsung sesak dan biru. Bila ini yang terjadi, ia perlu penanganan segera oleh dokter. Adanya benjolan di tempat-tempat tersebut seringkali terabaikan oleh orang tua. Apalagi, bila bayi tidak mengeluh atau merasa sakit. Kurangnya perhatian orang tua ini mungkin saja terjadi karena benjolan adakalanya hilang ketika berbaring, dan timbul kembali jika berdiri atau menangis. Deteksi dini, perlu! Secara garis besar, hernia terdiri dari cincin, kantung dan isi hernia. Biasanya, bayi yang mengalami hernia baru merasa sakit atau nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Bila tidak segera ditangani, hernia pada bayi bisa menimbulkan bahaya dan bahkan kematian. Bila usus yang terjepit, gejala yang timbul menyerupai gejala usus yang mengalami sumbatan, seperti muntah, perut kembung, serta gangguan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus. Segera bawa ke dokter begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha bayi. Apalagi, bila benjolan tersebut tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap. Tindakan Anda ini bisa mencegah terjadinya komplikasi.

Fatwa tentang Vasektomi (3)oleh MUI DKI Jakarta


Berikut Fatwa MUI DKI Jakarta tentang haramnya Vasektomi dan tubektomi.


Bismillahirrahmanirrahim
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta, dalam rapatnya pada tanggal 25 Dzulhijjah 1420 H, bertepatan dengan tanggal 2 April 2000 yang membahas tentang Hukum Vasektomi dan Tubektomi, setelah:
Menimbang:
1. Bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah memungkinkan manusia melakukan praktik pemandulan atau pencegahan kehamilan dengan melakukan Vasektomi (pemotongan/penutupan saluran air mani pada laki-laki) atau Tubektomi (pemotongan/penutupan saluran telur pada wanita).
2. Bahwa menurut keterangan dokter muslim yang dapat dipercaya ternyata pemandulan melalui jalan Vasektomi bagi laki-laki merupakan penangkal (penghalang) terhadap pertemuan air mani laki-laki dengan sel telur wanita yang biasanya menimbulkan pembuahan. Air mani yang tertahan karena pemotongan/penutupan saluran tersebut berubah menjadi hormon yang dapat menambah nafsu dan daya seksual laki-laki yang bersangkutan..
3. Penyembuhan kembali saluran air mania atau saluran telur yang dipotong (ditutup), terutama bagi wanita yang sedemikian halus saluran telurnya, selain membutuhkan peralatan modern dan tenaga ahli bedah khusus, juga membutuhkan biaya yang sangat mahal dan tidak mudah dijangkau oleh rakyat kecil sehingga pemandulan dengan Vasektomi atau Tubektomi merupakan pemandulan abadi.
4. Bahwa untuk memberikan pemahaman kepada umat Islam tentang boleh tidaknya melakukan Vasektomi bagi kaum laki-laki dan Tubektomi bagi kaum wanita, MUI Provinsi DKI Jakarta memandang perlu untuk segera memberikan Fatwa tentang Hukum Vasektomi dan Tubektomi.
Mengingat:
1. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Majelis Ulama Indonesia (PD/PRT MUI)
2. Pokok-Pokok Program Kerja MUI Provinsi DKI Jakarta Tahun 2000 – 2005
3. Pedoman Penetapan Fatwa MUI
Memperhatikan:
Saran dan pendapat para ulama peserta rapat Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 25 Dzulhijjah 1420 H bertepatan dengan tanggal 2 April 2000 yang membahas tentang Hukum Vasektomi dan Tubektomi.
Memutuskan:
Dengan bertawakkal kepada Allah SWT dan memohon ridha-Nya, memfatwakan sebagai berikut:
1. Pada dasarnya, agama Islam memperbolehkan manusia melakukan pengaturan kelahiran anak (تنظيم النسل) dengan tujuan yang positif seperti untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak menimbulkan bahaya.
2. Pemandulan dengan melakukan Vasektomi ( pemotongan/penutupan saluran air mani laki-laki) atau Tubektomi (pemotongan/penutupan saluran telur pada wanita) dengan tujuan untuk membatasi kelahiran anak ( تحديد اليل ) adalah perbuatan haram. Sebagaimana disebutkan dalam Kitab Qulyubi Juz IV hal. 275:
و يحرم قطع النسل ولو بدواء
“Dan diharamkan memutuskan kelahiran meskipun dengan obat”.
Demikian juga dalam Kitab I’anatut Thalibin, sebagai berikut:
و يحرم استعمال ما يقطع الحبل من أصله كما صرح به كثيرون و هو ظاهر
“Dan diharamkan memakai sesuatu yang dapat memutuskan saluran sperma dari asalnya sebagaimana yang ditegaskan oleh ulama yang banyak sekali. Hal ini sangat jelas sekali.”
Demikan juga dalam Kitab Yas’alunaka karya Dr. Ahmad Syurbashi, sebagai berikut:
و من هذا نفهم أنها يحرم على هذه الأسرة لأن تقوم بعملية التعقيم
“Dari keterangan ini dapat kita memahami, bahwa diharamkan atas keluarga melakukan pemandulan”.
Di antara faktor-faktor yang apat menyebabkan haramnya Vasektomi dan Tubektomi adalah sebagai berikut:
a. Vasektomi dan Tubektomi menimbulkan kemandulan abadi yang sangat sulit diperbaiki lagi, padahal fitrah manusia yang telah menikah adalah mendambakan kehadiran anak (putra atau putri) yang shaleh yang dapat memperkokok ikatan tali cinta kasih dan pelipur lara di kala duka. Meskipun pada saat itu mereka merasa telah memperoleh jumlah anak yang dicita-citakannya, tetapi dapat dipastikan mereka akan menderita siksaan batin yang berkepanjangan manakala salah seorang atau seluruh anaknya ditakdirkan Allah menemui ajalnya, atau cacat atau memiliki sifat-sifat yang bertentangan dengan apa yang diidam-idamkan. Dalam keadaan seperti itu mereka sebenarnya sangat mendambakan lagi kelahiran anak, tetapi karena terlanjur melakukan Vasektomi dan Tubektomi, mereka tidak mampu lagi melahirkan anak yang didambakannya. Sebagaimana telah difirmankan dalam surat ash-Shaffat ayat 100:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh.” (QS. Ash-Shaffa’t, 37:100)
Demikian juga firman-Nya dalam surat Maryam ayat 5-6:
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
“Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawali sepeninggalku, sedangkan isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”. (QS. Maryam, 19:5-6)
b. Suami atau isteri yang telah dimandulkan sangat mudah dipengaruhi iblis untuk melakukan perbuatan zina. Karena selain menambah gairah nafsu seks pria dan wanita, pemandulan (Vasektomi/Tubektomi) juga dapat menimbulkan rasa aman dari kehamilan sehingga mereka merasa bebas dan aman untuk melakukan hubungan seks dengan pria atau wanita lain. Dengan demikian, pemandulan (Vasektomi/Tubektomi) merupakan perbuatan yang membahayakan manusia. Padahal Allah SWT melarang manusia melakukan perbuatan yang berbahaya. Sebagaimana telah difirmankan dalam surat al-Baqarah ayat 195:
وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah, 2:195).
Demikian juga sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Malik dari Yahya al-Mazani, sebagai berikut: “Tidak boleh melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri dan orang lain”.
3. Tubektomi dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan medis dari dokter yang professional yang bersifat amanah, bahwa apabila yang bersangkutan hamil atau melahirkan akan membahayakan jiwanya dan atau anaknya.
Jakarta, 17 Dzuhijjah 1420 H.
26 Maret 2000 M.
KOMISI FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA DKI JAKARTA
Ketua,                                                                        Sekretaris,
ttd                                                                              ttd
Prof. KH. Irfan Zidny, MA        KH. Drs. M. Hamdan Rasyid, MA
Mengetahui,
Ketua Umum,                                               Sekretaris Umum,
ttd                                                                    ttd
KH. Achmad Mursyidi                          Drs. H. Moh. Zainuddin

sumber : http://www.muidkijakarta.or.id/fatwa-seputar-vasektomi-dan-tubektomi/


Membuat menu sesuai kategori


Pembuatan menu di blogger (blogspot), sepengetahuan saya dua metode meurut template bawaannya.  Pertama template bawaan blogspot, pada dasarnya template default ini tidak menyertakan halaman blog dan kita harus membuatnya dengan cara menambahkan gadget halaman dari tataletak pengaturan kemudian menyimpannya dibawah judul blog atau pada bilah kanan atau kiri blog yag biasa disebut sidebar. Kedua template buatan beberapa blogger atau dari penyedia themes, pada umumnya menu blog sudah tersedia, kita tinggal memasukkan link-link yang kita inginkan ke dalam template blog.  Lha bagaimana Memasukkan linknya ?

Sebelum memulai langkah pertama, kita siapkan dulu addres bar yang ingin kita masukkan, contohnya saya mau masukkan alamat ini :

Alamat tersebut mau saya masukkan ke  tab menu (sub menu) ini dibawah ini :


Kita mulai langkahnya :
  1. Login ke blogger seperti biasa
  2. Pilih menu Rancangan > Edit HTML (Ingat, centang terlebih dahulu Expand Template Widget dan Untuk memudahkan pencarian Tekan Ctrl+F) atau gulung kebawah sampai ketemu kode yang kita inginkan seperti gambar dibawah ini.
     

  3. Pilih salah satu Menu Navigasi, Misal seperti link ini : <li><a href='#'>Hutang</a></li>
  4. Replace tanda # berwarna cokelat denganaddres bar yang sudah kita siapkan sebelum langkah pertama, sehingga menjadi seperti gambar diatas (gbr langkah ke-2).
  5. Klik Simpan Template
  6. Klik Lihat Blog untuk mengetesnya
  7.  Alhamdulillah. 
Demikian tutorial sederhana ini semoga mudah dipraktekkan. terimakasih atas kunjungannya, jangan malu atau malas tingggalkan komentar. baarakallhu fiikum.

Fatwa tentang Vasektomi (1) Majma’ Fikh AL-Islami.


Fatwa Majma’ Fikh AL-Islami mengenai KB Steril :
Barusan breafing di kantor kami membahas tentang vasektomi disampaikan oleh rekan kerja yang selesai mengikuti pelatihan teknisnya. Masih tekait pro dan kontra maka beberapa postingan berikuta adalah Fatwa Fatwa tentang Vasektomi.


أولاً: لا يجوز إصدار قانون عام يحد من حرية الزوجين في الإنجاب.

ثانياً: يحرم استئصال القدرة على الإنجاب في الرجل أو المرأة، وهو ما يعرف بـ(الإعقام) أو (التعقيم)، ما لم تدعو إلى ذلك الضرورة بمعاييرها الشرعية.

ثالثاً: يجوز التحكم المؤقت في الإنجاب بقصد المباعدة بين فترات الحمل، أو إيقافه لمدة معينة من الزمان، إذا دعت إليه حاجة معتبرة شرعاَ، بحسب تقدير الزوجين عن تشاور بينهما وتراض بشرط أن لا يترتب على ذلك ضرر، وأن تكون الوسيلة مشروعة، وأن لا يكون فيها عدوان على حمل قائم.


1.tidak boleh mengeluarkan Undang-Undang agar membatasi kebebasan suami-istri untuk memperoleh keturunan
2. diharamkan melakukan pemotongan/penghilangan kemampuan memiliki keturunan yaitu yang dikenal dengan steril (vasektomi/tubektomi). Hal tersebut dilakukan jika (darurat) sesuai dengan kaidah standar syariat

3.boleh mengontrol sementara dalam memperoleh keturunan dengan tujuan mengatur jarak kehamilan atau menghentikan sementara kehamilan pada jangka waktu tertentu. Jika ada hajat yang sesuai dengan tolak ukur syariat. Sesuai dengan kemampuan suami-istri, musyawarah dan saling ridha mereka. Tidak juga menimbulkan bahaya. Hendaknya sarananya juga sesuai dengan syariat dan tidak ada tindakan yang membahayakan kehamilan.

sumber  http://muslimafiyah.com/vasektomi-dan-tubektomi-kb-streril-haram-hukumnya.html

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Featured Post

MARi berSATU

Sebagai pengawal posting pasca ganti nama, saya ingin menyampaikan tentang persatuan itu yang bagaimana. Alhamdulillah saya temukan artik...